Selasa, 02 November 2010

KURS VALAS, INFLASI DAN BUNGA

 

I. Paritas Suku Bunga (Interest Rate Parity)

Paritas Suku Bunga menyatakan bahwa tingkat bunga perbedaan antara kedua negara adalah sama dengan persentase perbedaan antara kurs forward dan kurs spot. Ketika kekuatan pasar memaksa perubahan suku bunga dan kurs nilai tukar sedemikian rupa sehingga arbitrase perlindungan suku bunga tidak dapat dilakukan lagi dan terjadilah keseimbangan yang dinamakan paritas suku bunga. Pada saat keseimbangan tersebut, kurs forward berbeda kurs spot pada jumlah tertentu yang dapat mengompensasi perbedaan suku bunga antara dua mata uang.

II. Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity)

Paritas daya beli (PPP) adalah teori yang menyatakan bahwa nilai tukar antara mata uang berada dalam keseimbangan ketika daya beli mereka adalah sama di masing-masing dari kedua negara. Terdapat dua bentuk paritas daya beli yang popular, yang meliputi :

  1. Bentuk Absolut Paritas Daya Beli

Bentuk absolute PPP  dibentuk berdasarkan asumsi bahwa tanpa adanya hambatan internasional, pelanggan akan mengubah permintaan mereka ketempat dimana harga lebih rendah. Bentuk ini menyatakan bahwa harga sejumlah barang yang sama pada dua Negara yang berbeda akan sama jika diukur pada mata uang yang sama. Contoh :

Jika sejumlah produk yang sma diproduksi oleh AS dan Inggris, dan harga di Inggris lebih rendah jika diukur pada mata uang yang sama, maka permintaan poduk di Inggris akan meningkat dan permintaan produk AS akan turun. Karenanya harga actual pada kedua Negara tersebut akan terpengaruh  dan nilai tukar akan berubah. Kedua kekuatan  ini menyebabkan harga produk itu akan setara jika diukur dalam mata uang yang sama.

  1. Bentuk Relatif Paritas Daya Beli

Bentuk relative PPP mempertimbangkan kemungkinan pasar yang tidak sempurna seperti biaya transportasi, bea masuk, dan kuota. Versi ini menyatakan bahwa karena adanya ketidaksempurnaan pasar, harga sejumlah produk pada Negara yang berbeda tidak selalu sama jika diukur dalam mata uang yang sama. Namun dalam bentuk ini harga produk akan sama jika diukur dalam mata uang yang sama selama biaya transportasi dan batasan perdagangan tidak berubah

III. Dampak Fisher Internasional (Internasional Fisher Effect)

Teori IFE  menggunakan tingkat suku bunga sebagai pengganti perbedaan inflasi. Teori IFE menjelaskan bahwa tingkat suku bunga pada negara yang berbeda akan terjdi akibt adanya perbedaan tingkat inflasi yang diharapkan.

 

Kaitan Dengan Paritas Daya beli

Teori PPP menyatakan bahwa pergerakan nilai tukar disebabkan oleh perbedaan tingkat inflasi, jika suku bunga riil antar Negara sama, maka perbedaan suku bunga nominal diakibatkan oleh perbedaan taksiran inflasi. Teori IFE menyatakan bahwa mata uang asing dengan suku bunga yang relative tinggi akan terdepresiasi karena suku bunga nominal yang tinggi mencerminkan taksiran inflasi. Suku bunga nominal juga akan membentuk risiko gagal bayar atas investasi jadi kaitan antara Internasional  Fisher Effect dengan paritas daya beli adalah teori IFE melihat perubahan suku bunga dipengaruhi oleh perbedaan taksiran perubahan tingkat inflasi.

Perbandingan  teori IRP, PPP dan IFE

Teori IRP membahas mengapa kurs forward berbeda dengan kurs spot dan tingkat perbedaan yang seharusnya terjadi. Teori PPP dan IFE membahas tentang bagaimana kurs spot mata uang berubah sepanjang waktu. Teori PPP menyatakan bahwa kurs spot berubah karena pengaruh perbedaan tingkat inflasi, sedangkan IFE menyatakan bahwa kurs spot berubah karena dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, akan tetapi IFE terkait dengan PPP dimana IFE melihat perubahan suku bunga dipengaruhi oleh perbedaan taksiran perubahan tingkat inflasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar